Sunday, August 10, 2014

Dieng Plateau Dalam Cerita

Penghujung Ramadhan pun tiba, suara takbir mendengung dari berbagai sisi. Ledakan petasan pun tak kalah meriah menandingi gema takbir. Bahkan tak jarang riuhnya mengalahi lantunan takbir. Malam itu, rasa bahagia bercampur sedih menyelinap dalam dada. Bahagia karena hari kemenangan sudah di depan mata. Hari dimana seluruh insan saling meminta maaf dan memaafkan hingga digambarkan seperti bayi yang baru lahir, suci. Sedih karena pada kesempatan itu, dimana setiap kebaikan mendapat balasan berlipat aku kurang memaksimalkan waktu untuk beribadah dan berbuat amal salih. Shalat Tarawih banyak kutinggalkan, bukan hanya karena halangan sebagai seorang wanita, namun rasa lelah setelah melakukan aktivitas pun kujadikan alibi. Astaghfirullahaladzim.