Monday, July 1, 2013

Berlian Dalam Gelap

Dalam kondisi setengah sadar mataku terperanjat, mengetahui seorang gadis mungil tengah mendampingiku di pembaringan. Raut wajahnya terlihat lelah dan kudapati wadah berisi air beserta handuk berada di sampingnya.

Air mataku membludak. Bibirku beku. Hatiku terasa teriris. Pikiranku mengarah pada kejadian beberapa waktu lalu. Saat itu Aku tengah mengumpulkan materi untuk project pertamaku di kantor. Kuletakkan materi hasil survey yang telah ku susun hingga tengah malam itu di laci meja.

Dua hari kemudian Aku berniat menyerahkan materi pada atasanku. Namun tak kutemukan berkas itu.

"Bella, kamu lihat tumpukan kertas di laci meja tidak?"

 "Maaf, Aku pikir kertas itu tak terpakai, lantas kuberikan pada penjual nasi uduk." Jawab Bella lirih.

Mendengar pengakuan tersebut hatiku geram. Terucap lah kalimat tak pantas. Kucari penjual nasi itu dan berhasil menyelamatkan setengah materiku. Aku harus melakukan survey ulang sebelum deadline tiba.

Tujuh hari berlalau. Kupresentasikan materi itu dibatas akhir. Entah apa yang terjadi hingga Aku tak sadarkan diri.

"Mba udah bangun. Sebentar ya Aku ambilkan makanan buat mimum obat." Ucap Bella sembari berlari menuju dapur.

Aku semakin tak mampu membendung air mata mendengar niat tulus gadis mungil itu. Bella, adik yang Aku maki tempo hari kini berbalik mengurusku. Betapa jahatnya kakakmu ini. Kusadar kau tak hanya sekedar adik, namun kaulah permata hidupku.



Karya:
Mariani Yuni Susilo Wenti
@marianiyuniSW

No comments:

Post a Comment